KosQw secarA pErLahAn Bisa MemBunuhKuw

Monday, December 13, 2010 0 comments

G tau knpa hari neh aq bangun pagi bener.. G biasanya kaya gini. Mungkin gara-gara kedenger alunan music yang tak biasa aq denger. Kalo dikos tuh aq biasa bangun jam 9 ke atas. Paling kalo ada jam kuliah pagi baru deh aq pasang alarm. Aq baru tinggal di kos ini masih baru dapet sekitar 3 mingguan, masih bisa dikatakan baru seumur jagung. Aq masih belum bisa kenal ma orang-orang yang disini. Kebiasaan mreka satu-satu pun masih belum tau.

Tadi aq bangun sekitar jam 4.30an gtu deh, bukan adzan subuh yang bangunin. Tapi alunan music dangdut yang di puter pake volume paling tinggi. Aq juga g tau sarap ato g tuh orang yang masang lagu tuh segitu kencengna. Musikna music dangdut lagi. Tuch music aliran yang paling anti aq denger. Ga tau bisa tahan mpe brapa lama klo trus2san kya bgini.

Aq udh g bisa bayangin lagi klo seandainya tiap hari aq dengerin lagu yang kaya gtu. Mungkin gendang telingaqw bisa pecah dan system kerja otak belakangqw bisa rusak secara perlahan. Kalo udah gtu spa yang mau tanggung jawab????, pasti g da to..ini sama aj bisa membunuhqw secara perlahan. Mungkin tuh orang-orang yang kaya gtu g da yang punya perasaan kli y???tapi g mungkin klo mereka g da perasaan, setiap orang pasti punya perasaan. Tapi pada lari kemana tuh perasaan mereka?? Ada yang tahu????.

Karena hari neh g da kuliah, aq mutusin pergi Perpus kampus aj sekalian mau onlen gtu. Sampai d perpus kampus ternyata pegawai perpusna muterin lagu dangdut juga. Serasa kaya kiamat dahh. Aq pikir sih cma kebetulan aj, ga da unsur kesengajaan. Cz udh g tahan lagi ma lagu-lagu dangdut Banyuwangi yang diputeri, aq langsung balik k tempat penitipan tas buat ambil headset. Kencengin volume mp3, nyaman dah nulis-nuis pa yng mau aq tukis tanpa ada gangguan dari aliran music yang sangat bertentangan.

"Bagai air dan minyak dah (sedikit alay)".

Setelah g da inspirasi lagi buat nulis aq mutusin buat langsung pulang aj k rumah. Lagian neh hari kan waktunya weekend. Kebetulan waktu tuh udh sekitar jam 2.30. aq kali neh nae bus Tentrem, bus tuh salah satu saingan dari bus Restu. Klo masalah kenceng jangan di pertanyaain deh. Kebetulan dalem bus tuh ada fasilitas tambahan, TV plus DVD. G tahu mimpi apa semalem, mereka juga pasang video-video dangdut. Lengkap sudah penderitaanku. G Cuma kos baruqw aj yang bisa bunuh aq secara perlahan, ternyata bus yang tumpangin juga punya kemampuan yang sama.

Aq coba nahan rasa kesel sambil tidur. Ga terasa udah sampai di terminal. Ternyata Tuhan menjawab semua doaku. Perjalanan Malang-Surabaya Cuma kuran lebih 45 menit. Sampai di pandaan aq nongkrong sebentar di tempat biasa sambil nunggu angkot yang lewat. Udah kelar nongkrong lgsung dapet angkot, ternyata dalam angkot ada temen waktu TK-SD-SMP. Tapi aq sih kurang yakin dia orangna. Aq sengaja g nyapa dia, takutna salah orang. Kalo mpe salah orang mau di taroh mana neh muka.

Akhirna yang pertama nyapa dia duluan, oia, aq tadi masih blum nyebutin namanya y?? namanya tuh Erick, dia cew.

“Allan???”, sapa dia.

“Iya, qm Erick y??”, iya, jawab Erick sambil tebar pesona gtu deh.

“Aq tadi mau nyapa tapi takut salah orang”, ujarqw sambil malu-malu.

“Aq tadi juga gtu, tapi setelah liat tahi lalatmu aq jadi yakin klo tu qm”, Ujarnya.

Aku sedikit tersipu malu. Tapi q brusaha buat nutup-nutupin biar g salting gtu depan dia. Ternyata dibalik semua penderitaan yang aq alami satu hari ada hikmah yang mendalam. Aq jadi bisa ketemu ma teman-temen lama.

It's About The Money

Thursday, December 2, 2010 0 comments

Money can buy a house, but not a home.

Money can buy a bed, but not sleep.

Money can buy a clock, but not time.

Money can buy a book, but not knowledge.

Money can buy food, but not an appetite.

Money can buy position, but not respect.

Money can buy blood, but not life.

Money can but medicine, but not health.

Money can buy sex, but not love.

Money can buy insurance, but not safety.

Tantangan Itu Berarti

0 comments

Tantangan akan menggairahkan kita, member kita arah dan membangkitkan yang terbaik dalam diri kita. Tantangan akan mendorong kita untuk mempelajari ketrampilan baru, meraup pengetahuan baru. Tantangan memotivasi kita untuk memberi hasil terbaik dari diri kita.

Pernahkah kita perhatikan, saat kita memiliki sedemikian banyak tugas yang harus dikerjakan, kita malah lebih banyak yang selesai dikerjakan. Dan saat sedikit hal yang perlu dikerjakan, ternyata lebih sedikit lagi yang selesai dikerjakan. Usaha kita meningkat sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan. Tantangan mendorong hasil.

Tantangan tidak muncul untuk menarik kita ke bawah. Tantangan ada untuk mendorong kita ke atas, menghasilkan yang terbaik, mencapai target. Memang tantangan itu sulit dan sangat tidak menyenangkan. Tetapi hal itulah yang memberikan arti dan nilai. Kesuksesan terbesar hadir lewat kebiasaan berurusan dengan serangkaian tantangan. Bukan dengan menghindari tantangan. Tolong diri kita sendiri. Temukan tantangan sejati, dan kita akan menemukan hidup sejati.

Dunia Memberi Apa yang Kita Fokuskan

Wednesday, December 1, 2010 0 comments
Bila kita memandang diri kita kecil, dunia akan tampak sempit, dan tindakan kita pun jadi kerdil. Namun, bila kita memandang diri kita besar, dunia terlihat luas, kita pun melakukan hal-hal penting dan berharga.

Tindakan kita adalah cermin bagaimana kita melihat dunia. Sementara, duni kita tak lebih luas dari pikiran kita tentang diri kita sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita.

Padahal, dunia tidak butuh penilaian apa-apa dari kita. Ia menggemakan apa yang kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia,sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri. Maka bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negative terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan dunia pun menampakkan realitasnya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.